Statistics |
Total online: 1 Guests: 1 Users: 0 |
|
Main » 2010 » January » 1 » Batik
|
Lanjutan Perlengkapan & Tahapan Membuat Batik... c). Nerusi. Nerusi merupakan penyelesaian yang kedua. Batikan yang berupa ngengrengan kemudian di balik permukaannya, dan di batik kembali pada permukaan kedua itu. Membatik nerusi ialah membatik mengikuti motif pembatikan pertama pada bekas tembusinya. Nerusi tidak berbeda dengan mola dan batikan pertama berfungsi sebagai pola. Canting-canting yang di pergunakan sama dengan canting untuk ngengreng. Nerusi terutama untuk mempertebal tembusan batikan pertama serta untuk memperjelas. Batikan yang selesai pada tahap ini pun masih disebut ngengreng. Pengobeng yang membatik dari permulaan sampai nerusi disebut ngengreng.
d). Nembok. Sebuah batikan tidak seluruhnya diberi warna, atau akan diberi warna yang bermacam-macam pada waktu proses penyelesaian menjadi kain. Maka bagian-bagian yang tidak akan diberi warna, atau akan diberi warna sesudah bagian yang lain harus di tutup dengan malam. Cara menutupnya seperti cara membatik bagian lain dengan mempergunakan canting tembokan. Canting tembokan bercukuk besar. Orang yang mengerjakan disebut nemboki dan hasilnya disebut tembokan. Bagian yang ditembok biasanya disela-sela motif pokok. Menembok biasanya mempergunakan malam walitet terendah. Meskipun malam penuh kotoran, tetapi canting bercucuk besar tidak banyak terganggu. Selain itu bagian tembokan cukup lebar dan tebal, sehingga kurang baiknya malam untuk nembok dapat diatasi. Pada hakekatnya fungsi malam selain untuk membentuk motif, juga untuk menutup pada tahap-tahap pemberian warna kain, diamana warna itu sebagai pembentuk motif batik yang sesungguhnya. Nembok hanya pada sebelah muka mori.
e). Bliriki. Bliriki ialah nerusi tembokan agar bagian-bagian itu tertutup sungguh-sungguh. Bliriki mempergunakan canting tembokan dan caranya seperti nemboki.Apabila tahap terakhir ini sudah selesai berarti proses pembatikan selesai juga. Hasil bliriki disebut blirikan tetapi jarang demikian, lebih biasa disebut tembokan. Memang membatik disebut selesai apabila proses terakhir tadi selesai, atau kalau batikan tidak perlu ditembok, maka yang disebut batikan selesai adalah sebelum ditembok. Pada jaman yang silam di daerh Surakarta, setiap selesai tahap-tahap tadi, batikan dijemur sampai malamnya hampir meleleh. Maksud penjemuran itu ialah agar supaya lilin pada mori tidak mudah rontok atau hilang. Sebab malam panas (mendidih) waktu dipergunakn untuk membatik dan bersinggungan dengan mori dingin akan membeku dengan tiba-tiba karena proses kejut. Pembekuan malam itu kurang baik, karena batikan sering patah-patah dan malam mudah rontok. Tetapi jika dijemur, pemanasan terjadi secara merata, danmori ikut terpanasi. Mori yang mengalami pemanasan sinar matahari akan mengembang, dan mempunyai daya serap. Proses pengembangan ini memperkuat melekatnya malam yang mulai akan meleleh ; sebelum malam itu meleleh batikan harus diangkat dengan hati-hati ketempat teduh, batikan secara serentak akan mendingin. Proses pendinginan ini pun ada keuntungannya, karena antara mori dan malam saling memperkuat daya lekat. Selesailah kerja membatik http://www.kotapekalongan.go.id
|
Views: 620 |
Added by: ami
| Rating: 0.0/0 |
|
|
|